Tim Penilai mengamati dan Menilai berbagai hidangan yang disajikan dalam lomba masak. Foto By : Marselina


UJOH BILANG – Dalam rangka memeriahkan Festival Hudoq yang bertajuk Cross Border dari perbatasan untuk peradaban, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar berbagai lomba, yang berlangsung di Lapangan Bola Kampung Ujoh Bilang, Jumat (26/10/2018)

Adapun berbagai lomba yakni, lomba tari pedalaman kreasi, lomba olahraga tradisional (begasing), lomba busana daerah kreasi atau modifikasi, dan lomba kuliner khas daerah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Konsumsi Pangan dan  Keanekaragaman, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Juliana yang ditemui usai penilaian mengungkapkan, kegiatan lomba khas kuliner yang bertujuan untuk mengangkat citra rasa lokal.

Kepala Bidang Konsumsi Pangan dan Keanekaragaman DKPP Juliana, sedang mencicipi salah satu masakan peserta lomba dari Kampung Long Apari. Foto By : Marselina

Dan memperkenalkan makanan-makanan tradisonal khas Mahulu ini  agar tetap terjaga keasliannya, yang ini diikuti beberapa Kampung seperti, Kampung Long Apari, Long Hubung dan Laham.

“Untuk bahan makanannya sendiri memang diambil dari kekayaan alam di Mahulu, seperti umbut rotan, daun singkong, sagu lokal, daun nyaring, adanya pengganti nasi seperti lemang,  kue akar sampai, keripik ubi jalar, makanan-makanan yang memang khas masyarakat Mahulu,” ujar Juliana selaku tim penilai dari DKPP.

Sejalan dengan itu, Kasi Gizi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Azis Khoiri menuturkan, bahwa kategori penilaian pun termasuk dari kreativitas penyajian makanan, nilai gizi makanan, dan masakan khas Mahulu, dengan adanya lomba khas kuliner harapan ke depannya agar dapat terpublikasi keluar Mahulu.

“Dalam suatu makanan, nilai gizinya sangat penting sekali, terutama untuk anak-anak di Mahulu ini yang masih dalam tahap pertumbuhan, dan penggunaan veksin didalam makanan, di gizi dan kesehatan sangat tidak dianjurkan, karena dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan,”ungkap Kasi Gizi Azis Khoiri selaku tim penilai dari DP2KB.

Diungkapkan oleh salah satu peserta dari Kampung Long Melaham, Veronika, bahwa dirinya sangat antusias mengikuti lomba kuliner khas Mahulu, yang mengangkat masakan-masakan lokal, yang berbeda-beda di satu Kampung dan lainnya, seperti penggunaan daun mekai sebagai pengganti veksin didalam masakan khas Long Hubung. (HMS11/ilo)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *