– Bupati: Budaya merupakan potensi besar untuk pembangunan daerah.
UJOH BILANG, TRIBUN – Hudoq Pekayang yang rutin dilaksanakan setiap tahun merupakan perwujudan dari undang–undang nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai upaya pelestarian budaya daerah yang merupakan cikal bakal kebudayaan Nasional. Hal ini disampaikan Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH saat membuka Seni Budaya Hudoq Pekayang Tahun 2018, di Kampung Long Lunuk Kecamatan Long Pahangai, Minggu (14/10) siang.
Bupati menambahkan, budaya hudoq merupakan aset daerah yang dapat dikelola sebagai investasi dibidang pariwisata, karena dapat dikemas, menjadi objek wisata yang menarik dan unik karena memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Jadi apabila dikelola dengan baik dapat memberi pendapatan bessar bagi daerah, dan dapat digunakan untuk membangun Mahulu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Bupati melanjutkan, Pemkab Mahulu melalui program yang masuk didalam RPJMD, selalu menyelaraskan pada program pembangunan fisik, pembangunan SDM atau non fisik.
“Untuk itu program pengembangan kebudayaan dirasakan sangat perlu diberikan tempat khusus, terhadap program prioritas karena pengembangan ekonomi berdasarkan kearipan lokal, melalui budaya dapat dijadikan sebagai potensi yang besar untuk pembangunan daerah,”ucapnya.
Bupati juga menerangkan, ini sudah sejalan dengan visi dan misi pembangunan Mahulu, yang telah ditetapkan pada RPJMD 2016-2021 khususnya pada misi pembangunan yang kedua.
“Yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, memberdayakan usaha ekonomi kecil, menengah yang berbasis kerakyatan dan perluasan lapangan kerja termasuk pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata dan kearifan lokal,,”jelasnya.
Bupati pun menegaskan, dengan mengambil manfaat dari acara Hudoq Pekayanh yang selaras dengan visi, misi pembangunan Kabupaten Mahulu, maka tidak ada alasan pemerintah para steakholder, pemangku kepentingan dan masyarakat untuk tidak mendukung kegiatan ini.
“Untuk itu saya minta kepada semua pihak yang terlibat untuk melakukan beberapa upaya-upaya untuk pencarian dan pengalian budaya-budaya lokal yang dapat dijadikan, sebagai aset budaya guna memperkaya kearifan lokal yang terdapat diseluruh kampung,”Imbaunya.
Bupati juga meminta untuk dapat terus menjaga dan memelihara serta melestarikan kegiatan budaya yang kita miliki, karena kegiatan ini merupakan sarana pemersatu sekaligus ajang sillahtuhrahmi, bagi seluruh masyarakat Mahulu, yang datang untuk menyaksikan dan ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan kegiatan tahunan Hudoq pekayang
“Dalam hal ini saya mengajak seluruh masyarakat untuk bisa berjalan beriringan, dan selaras dengan pemerintah daerah, dalam program pelestarian budaya yang kita miliki, merupakan jati diri masyarakat Mahulu, yang memiliki adat dan budaya yang mengakar sejak dahulu kala, dan tetap kita lestarikan sebagai aset daerah hingga masa yang akan datang,”tandasnya.
Hadir pula Wakil Ketua 1 DPRD Mochammad Japrie, Wakil Ketua 2 Tiopilus Hanye, SE, para anggota DPRD Mahulu, Para Asisten Setkab Mahulu, Polri, TNI, para Kepala Dinas, Kantor, Badan, Para tokoh Adat berserta seluruh kontingen dari 13 Kampung, tokoh masyarakat perwakilan perusahaan. Hadir juga kontingen sebagai tamu kehormatan dari Kampung Mamamahak Teboq dan Kecamatan Long Bagun. (HMS8).
Tidak Ada Komentar