Samarinda – Mewakili Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Angela Idang Belawan, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) II, Penyusunan Dokumen Rekomendasi, Identifikasi, dan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perencanaan Ujoh Bilang serta Pengembangan Website Database Keanekaragaman Hayati resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., pada Selasa (09/12/2025) di Samarinda.

Samarinda – Mewakili Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Angela Idang Belawan, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) II, Penyusunan Dokumen Rekomendasi, Identifikasi, dan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perencanaan Ujoh Bilang serta Pengembangan Website Database Keanekaragaman Hayati resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., pada Selasa (09/12/2025) di Samarinda.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dalam memperkuat tata kelola ruang hijau dan sistem data biodiversitas berbasis digital.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah, disampaikan bahwa Mahakam Ulu memiliki posisi ekologis yang sangat penting, baik dalam konteks nasional maupun internasional, karena menjadi bagian dari inisiatif Heart of Borneo serta sebagai hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam. Dengan dinamika pembangunan yang terus berkembang di Ujoh Bilang sebagai pusat pemerintahan, penataan Ruang Terbuka Hijau yang adaptif, berkelanjutan, dan visioner menjadi kebutuhan mendesak.

“Ruang Terbuka Hijau bukan hanya elemen estetika, tetapi infrastruktur ekologis yang menopang kualitas hidup masyarakat—mulai dari pengatur iklim mikro, penyerap polutan, habitat satwa, hingga penyedia ruang interaksi publik,” demikian disampaikan dalam sambutan tersebut.

FGD ini memfokuskan pembahasan pada identifikasi kawasan strategis RTH di lima wilayah perencanaan Ujoh Bilang, yakni Ujoh Bilang, Long Bagun Ulu, Long Bagun Ilir, Long Melaham, dan Batu Majang. Selain itu, pembangunan Website Database Keanekaragaman Hayati diarahkan untuk menghimpun data spesies dan informasi genetik seluruh wilayah Mahakam Ulu ke dalam sistem terpadu yang dapat menjadi basis kebijakan lingkungan yang ilmiah dan terukur.

Angela Idang melalui Sekda menekankan pentingnya forum diskusi yang substantif, objektif, dan berbasis pengalaman lapangan. Seluruh peserta didorong untuk memberikan masukan yang relevan dan implementatif, baik terkait kebutuhan perencanaan RTH maupun penguatan data biodiversitas.

“Setiap masukan hari ini akan menjadi elemen penting dalam penyempurnaan dokumen rekomendasi dan pengembangan database Kehati. Saya berharap hasil FGD tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi berlanjut pada langkah kerja yang benar-benar dapat dieksekusi,” tegasnya.

Menutup sambutan, Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama Dinas Lingkungan Hidup, tim teknis, akademisi, serta seluruh peserta FGD. Pemerintah daerah berharap kegiatan ini menjadi pijakan kuat dalam memperkuat konservasi lingkungan dan keberlanjutan pembangunan di Mahakam Ulu. (Prokopim/lx)

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *