Samarinda – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Angela Idang Belawan, menegaskan bahwa penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mahakam Ulu Tahun 2025–2029 harus dilakukan secara visioner, terukur, serta berbasis data yang valid dan terverifikasi.
Penegasan tersebut disampaikan saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Indikator Kinerja RPJMD yang digelar di Hotel Puri Senyiur, Samarinda. Senin (17/11/2025)
Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa RPJMD bukan sekadar dokumen administratif, melainkan “Kompas Pembangunan” yang akan menentukan arah kebijakan daerah selama lima tahun ke depan.
Karena itu, ia mengajak seluruh perangkat daerah memastikan bahwa setiap indikator kinerja yang dirumuskan relevan, realistis, aplikatif, serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Bupati Angela juga memberi perhatian pada pentingnya ketepatan data dukungnya Menurutnya, kualitas perencanaan sangat bergantung pada akurasi data yang menjadi dasar penetapan indikator dan target.
“Setiap indikator dan capaian harus memiliki dasar data yang valid dan terverifikasi,” tegasnya.
FGD ini melibatkan perangkat daerah, Tim Percepatan Pengawalan Pembangunan Daerah (TP3D), serta Tim Penyusun RPJMD dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Forum tersebut diharapkan menjadi ruang penyelarasan masukan dan analisis untuk menghasilkan RPJMD yang kuat, terarah, dan berdampak bagi kemajuan Mahakam Ulu.
Di akhir sambutannya, Bupati mengajak seluruh peserta memberikan ide terbaik untuk mewujudkan visi pembangunan “Mahulu Melaju Maju, Merata, Berkelanjutan.”
Kegiatan FGD yang diselenggarakan Bappelitbangda ini juga dihadiri Wakil Bupati Mahulu, Suhuk, S.E., secara daring; Sekretaris Daerah Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M.; para Kepala OPD, Kepala Bagian, serta para camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu.
Turut hadir Ketua dan Tim TP3D Mahulu yang diwakili Dr. Sudirman, S.IP., M.Si, Tim Germas Mahulu, dan narasumber dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yanse Kardias, S.E., M.Si beserta tim.
FGD ini bertujuan menghimpun masukan dan analisis terkait isu-isu strategis daerah, antara lain pembangunan ekonomi, seperti ketergantungan pada sektor primer tanpa hilirisasi, keterbatasan akses pasar dan logistik, serta belum optimalnya pengembangan potensi unggulan daerah.
Selain itu, turut dibahas isu pembangunan infrastruktur, terutama kondisi jalan dan jembatan yang masih terbatas, akses energi yang belum merata, serta tantangan konektivitas telekomunikasi antarwilayah. (Prokopim/tha)


Tidak Ada Komentar