Ujoh Bilang – Bupati Mahakam Ulu Angela Idang Belawan menegaskan bahwa pembangunan Mahulu harus berakar pada kekuatan budaya, persatuan, dan gotong royong masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada penutupan Festival Nugal dan Pasar Seni Rakyat Mahakam Ulu 2025 di Tribun Ujoh Bilang, Jumat (17/10/2025) malam, yang juga menjadi momentum untuk meneguhkan arah pembangunan lima tahun ke depan.
Menurut Bupati Angela, Festival Nugal tidak hanya menjadi tradisi adat, tetapi simbol keyakinan bahwa kemajuan daerah lahir dari tanah dan tangan rakyatnya sendiri.
“Nugal bukan hanya tentang benih di tanah, tetapi tentang menanam harapan, doa, dan kebersamaan. Di sinilah semangat Mahulu tumbuh — dari ladang, dari hati rakyatnya,” tegasnya.
Bupati menilai nilai-nilai yang terkandung dalam Festival Nugal dan Pasar Seni Rakyat merupakan cermin dari kekuatan sosial Mahakam Ulu — masyarakat yang menjunjung tinggi gotong royong, menghargai warisan budaya, dan terus menjaga harmoni dalam keberagaman.
“Selama beberapa hari kita menikmati kebersamaan yang sederhana namun sarat makna. Festival ini menunjukkan bahwa Mahulu punya semangat yang kuat untuk terus berdiri di atas nilai budaya dan persaudaraan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Bupati Angela juga menyampaikan penghargaan kepada Bupati dan Wakil Bupati periode 2021–2025, Dr. Bonifasius Belawan Geh dan Drs. Yohanes Avun, atas dedikasi mereka dalam membangun fondasi kuat bagi Mahulu.
“Kami melanjutkan estafet yang telah mereka letakkan. Nilai-nilai kerja keras dan pengabdian mereka menjadi pijakan kami dalam menata Mahulu lima tahun ke depan,” ucap Angela dengan penuh penghargaan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan berkomitmen menghadirkan tata kelola yang terbuka, partisipatif, dan berpihak kepada masyarakat.
“Pemerintah Daerah akan menjadi rumah bersama bagi seluruh masyarakat Mahulu. Setiap aspirasi akan kami dengarkan, setiap potensi akan kami dorong, dan setiap kebutuhan akan kami perjuangkan,” katanya.
Bupati juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan serta memperkuat peran generasi muda dan perempuan dalam pembangunan daerah.
“Mahulu hanya bisa tumbuh jika semua terlibat. Tidak ada kemajuan tanpa kebersamaan, dan tidak ada kesejahteraan tanpa gotong royong,” tuturnya penuh keyakinan.
Menutup pernyataannya, Bupati Angela mengajak masyarakat menatap masa depan Mahulu dengan optimisme dan semangat baru.
“Mari kita lanjutkan tradisi Nugal ini sebagai simbol tekad dan kerja keras. Dari ladang inilah Mahulu menanam masa depan menjadi tanah harapan bagi generasi penerus,” pungkasnya. (Prokopim/tha)
Tidak Ada Komentar