Samarinda – Melalui Aksi Konvergensi, kita harus menyatukan langkah, mengintegrasikan program, serta memastikan perencanaan dan penganggaran daerah benar-benar berpihak pada percepatan penurunan stunting.

Itulah penegasan tegas Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E.,  yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., saat membuka Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pemerintah Daerah Tahun 2025 di Hotel Puri Senyiur, Samarinda. Selasa (9/9/2025)

Dalam sambutannya, Sekda menegaskan bahwa stunting masih menjadi masalah serius yang harus ditangani bersama. Stunting bukan hanya soal pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menyangkut perkembangan kognitif, kecerdasan, produktivitas, bahkan masa depan sumber daya manusia Mahulu.

Dengan kondisi geografis Mahulu yang berada di wilayah pedalaman dan perbatasan, Sekda menilai perlunya strategi khusus dan komitmen lintas sektor. “Tidak cukup hanya program, tetapi harus ada sinergi nyata dan gotong royong dari semua pihak,” ujarnya.

Dalam arahannya, Sekda menyampaikan instruksi konkret kepada seluruh peserta sosialisasi; pertama, Perangkat daerah diminta mengikuti kegiatan dengan serius, mencermati petunjuk teknis, dan segera mengimplementasikannya dalam tugas sehari-hari.

Kedua, kepada Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, dan perangkat terkait diminta menjadi motor penggerak koordinasi, fasilitasi, dan pendampingan di tingkat kecamatan.

Dan ketiga, Pemerintah kecamatan dan kampung didorong aktif menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat, menjaga gizi anak, serta memastikan layanan dasar tersedia.

Lalu untuk Peserta sosialisasi diminta memanfaatkan forum untuk bertanya, berdiskusi, dan memperkuat pemahaman agar tidak ada keraguan dalam pengisian data maupun penerapan aksi di lapangan.

Selain itu, Sekda juga menekankan pentingnya pemanfaatan Aplikasi Bina Bangda Kemendagri sebagai instrumen pencatatan dan pemantauan nasional. Seluruh perangkat daerah diwajibkan membawa data sasaran, data pendukung, capaian layanan, serta indikator kinerja dan keluaran agar setiap laporan dapat terekam akurat dan terukur.

Menurutnya, data yang akurat adalah dasar penting dalam pengambilan kebijakan. “Kalau datanya tidak valid, maka kebijakan yang dibuat juga tidak akan tepat sasaran,” tegasnya.

Sekda menutup sambutan dengan mengatakan sinergi jadi kunci dan mengajak seluruh pihak, mulai dari perangkat daerah, kecamatan, kampung, hingga pemangku kepentingan, untuk bersatu padu dalam menurunkan angka stunting di Mahulu.

“Mari kita bekerja bersama, bergotong-royong, dan saling mendukung untuk membangun Mahulu yang sehat, cerdas, dan produktif menuju generasi emas di masa depan,” pungkasnya.

Dengan pernyataan itu, atas nama Bupati Mahulu, Sekda Stephanus Madang secara resmi membuka kegiatan sosialisasi, yang sekaligus menegaskan komitmen Pemkab Mahulu bahwa penanganan stunting adalah agenda prioritas yang tidak bisa ditunda lagi. (Prokopim/tha)

 

 

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *