Ujoh Bilang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) menyambut baik pemaparan Laporan Akhir dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengenai rencana strategis pembangunan di kawasan perbatasan Pada kegiatan Presentasi Laporan Akhir di ruang rapat Ruang Rapat Bappelitbangda Kab. Mahulu, Selasa (09/09/2025). 

Ujoh Bilang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) menyambut baik pemaparan Laporan Akhir dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengenai rencana strategis pembangunan di kawasan perbatasan Pada kegiatan Presentasi Laporan Akhir di ruang rapat Ruang Rapat Bappelitbangda Kab. Mahulu, Selasa (09/09/2025). 

Laporan ini diharapkan menjadi titik awal untuk implementasi program yang terarah demi mewujudkan pemerataan pembangunan dan mengatasi isolasi wilayah. 

Hal tersebut ditegaskan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I), drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm., Kes., yang dalam Hal ini mewakili Bupati Mahulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., sekaligus mewakili Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu. Saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan pemaparan laporan akhir tersebut. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa laporan komprehensif ini tidak boleh hanya menjadi dokumen arsip, melainkan harus menjadi fondasi bagi seluruh Perangkat Daerah untuk merencanakan dan mengimplementasikan pembangunan di perbatasan.

“Laporan akhir ini justru menjadi titik mula kita untuk merencanakan implementasinya. Ini akan sangat disayangkan jika hanya ditumpuk dan menjadi dokumen saja, karena saya yakin laporan ini adalah analisa akademik yang sangat bermanfaat bagi kita semua,” tegasnya.

Kabupaten Mahakam Ulu yang dibentuk pada tahun 2013 memiliki latar belakang utama sebagai daerah perbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia. Namun, tantangan geografis yang berat, seperti perjalanan yang bisa memakan waktu hingga berhari-hari untuk mencapai titik perbatasan, menyebabkan wilayah ini rentan terisolasi. Kondisi ini berdampak langsung pada inflasi tinggi, di mana beberapa bulan lalu harga beras 25 kg pernah mencapai Rp1,3 juta akibat terhambatnya jalur transportasi sungai. 

Menjawab tantangan tersebut, laporan hasil kajian ITN Malang merumuskan beberapa rencana strategis, di antaranya : Rencana teknis pembangunan di Kampung Liu Mulang, Kecamatan Long Pahangai, dan Kampung Long Penaneh di Kecamatan Long Apari;  Kajian komprehensif mengenai pembangunan infrastruktur di seluruh kawasan perbatasan; dan Peta jalan (roadmap) pembangunan infrastruktur data spasial dan simpul jaringan informasi geospasial untuk Mahulu. 

Kajian tersebut mencakup desain detail seperti pemukiman berstandar rumah sehat, drainase, hingga ruang hijau yang dibutuhkan untuk pengembangan kampung di perbatasan. 

Pemerintah daerah berharap laporan ini dapat digunakan secara sinergis oleh semua instansi terkait, mulai dari Bappelitbangda, BPBD, hingga PUPR, untuk bersama-sama menganggarkan dan mengeksekusi program sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. 

“Ayo kita jadikan kondisi saat ini menjadi awal mula untuk lebih memperhatikan daerah perbatasan. Jika kita menjadikan perbatasan sebagai wajah NKRI, maka sudah seharusnya yang pertama dipoles dan dipercantik adalah wajahnya,” tutupnya. (Prokopim/mark24)

 

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *