Balikpapan – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., secara resmi membuka kegiatan Presentasi Laporan Masterplan dan Detail Engineering Design (DED) Kawasan Pendidikan, Penyusunan Dokumen Kajian Audit Tata Ruang, serta Penyusunan SOP Penilaian Pelaksanaan dan Penerbitan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), yang berlangsung di Grand Jatra Hotel Balikpapan. Rabu (30/07/2025)
Kegiatan yang difasilitasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR) Mahulu ini, dihadiri dari Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Perwakilan Cabang dinas pendidikian wilayah IV (Kubar Mahulu), Kepala Dinas Pendidikan dan OPD terkait di Mahulu yaitu Disdik Mahulu, DLH Mahulu, Dinas Perijinan, Inspektorat, Bappelitbangda Mahulu, dan Camat dari Long Bagun, Long Hubung dan Long Apari, serta hadir Tim Penyusun dari Institut Teknologi Nasional Malang.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya pendekatan perencanaan pembangunan yang berbasis pada kondisi geografis dan sebaran penduduk Mahakam Ulu yang unik. Menurutnya, pembangunan tidak bisa dilakukan secara seragam, melainkan harus adaptif dan responsif terhadap tantangan topografi serta kebutuhan lokal masyarakat.
“Keberagaman kondisi wilayah harus dijadikan basis analisis untuk menata ruang secara lebih adil dan inklusif. Tata ruang bukan sekadar hambatan, tetapi menjadi penentu utama arah pembangunan,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa masih terdapat tantangan substantif dalam pemerataan infrastruktur dan koordinasi pemanfaatan ruang, khususnya di sektor pendidikan. Oleh karena itu, tiga dokumen penting yang disusun – yakni Masterplan dan DED Kawasan Pendidikan, Kajian Audit Tata Ruang, serta SOP KKPR – menjadi fondasi strategis untuk memperkuat integrasi perencanaan dan pengendalian pembangunan wilayah.
“Ketiga dokumen ini merupakan pilar penting yang akan mendukung arah kebijakan spasial yang lebih akuntabel, berbasis bukti, dan pro-investasi,” jelasnya.
Dalam paparannya, Bupati juga menyoroti pentingnya prinsip keberlanjutan, efisiensi pelaksanaan, serta kepatuhan terhadap regulasi tata ruang sebagai faktor utama dalam keberhasilan pembangunan kawasan pendidikan yang berfungsi sebagai simpul pertumbuhan wilayah.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada tim akademisi dari Institut Teknologi Nasional Malang atas kerja keras mereka dalam penyusunan dokumen tersebut, seraya mengajak seluruh pihak – dari pemerintah daerah hingga masyarakat kampung – untuk bersinergi dan mengawal proses pembangunan demi masa depan Mahakam Ulu yang lebih tertata dan berkeadilan.
“Dengan semangat kebersamaan, mari kita pastikan pembangunan ini berjalan sesuai rencana. Tata ruang yang baik bukan hanya soal lahan, tetapi menciptakan ruang hidup yang layak, berkelanjutan, dan setara,” tegas Bupati. (Prokopim/tha)
Tidak Ada Komentar